Dua malam ini, setelah tiga postingan terakhir saya, beberapa komentar masuk, baik yang langsung ke WhatsApp pribadi saya maupun melalui komentar-komentar media sosial. Beberapa orang menilai kalau saya mulai anti-steemit, sebuah platform yang disebut-sebut menjanjikan kekayaan.
Alasan Banyak Istri dan Sunnah Nabi
oleh Herman RN
SERING kita mendengar bahwa alasan poligami adalah untuk mengikuti sunnah nabi. Maksud sunnah nabi di sini meneladani Baginda Rasulullah Muhammad saw. Atas alasan ini pula, punya lebih dari satu istri tidak hanya dilakoni oleh orang biasa atau orang kaya, tetapi juga para ustaz dan mualim.
Sebelas Orang Asing dari Berbagai Negara Pilih Aceh Belajar Bahasa Indonesia
“SAYA suka Aceh. Saya ingin tahu politik pemerintahan di Aceh. Menurut kabar yang saya dengar, pemerintahan di Aceh menjadi model pemerintahan lokal di Indonesia. Saya juga ingin tahu lebih banyak tentang syariat Islam di Aceh.”
Ratoh Taloe, Tarian Adat untuk Nelayan
oleh Herman RN
SEKUMPULAN lelaki itu merajut tali sambil duduk. Masing-masing mereka memiliki seutas tali dua meter. Tali itu mereka rajut satu sama lain sehingga membentuk sesuatu yang simbolik. Mereka merajut tali sembari menari, tarian duduk, begitu lebih kurang.
Oh, PLN dan PDAM
Oleh Herman RN
TIDAK berlebihan jika disebutkan bahwa PLN dan PDAM setali tiga uang dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh, khususnya di Banda Aceh dan sekitarnya. Dalam istilah lain, keduanya (PLN dan PDAM) ibarat dua sisi mata uang yang saling mendukung, saling melengkapi. Tatkala PLN hidup, PDAM tiba-tiba mati. Ketika PDAM lancar, giliran PLN yang bertingkah.
Doda Idi, Syair Pendidikan Karakter
Oleh Herman RN
Allah hai do kudoda idi/
Tapujoe Rabbi pujoe Rabbana/
Tabalah jasa poma ngön abi/
Bèk Allah bri apui nuraka//
MENGAPA ada mitos lelaki Aceh itu lebih suka menikah dengan perempuan Aceh tinimbang perempuan lain luar Aceh? Dalam sebuah hadih maja (peribahasa Aceh) disebutkan nibak tapeugaluy eumpang sira gop, leubeh göt tapasoe eumpang sira droe ‘daripada mengisi kantong garam orang, lebih baik memenuhi kantong garam sendiri. Hadih maja ini lebih kurang mengandung makna “Daripada menikah dengan perempuang asing, lebih baik menikahi perempuan suku sendiri.”
Mengapa Barus?
Oleh Herman RN
(Serambi Indonesia, 17 Mei 2017)
SEJAK istilah “Islam Nusantara” bergulir di Tanah Air, nama Barus mulai disebut-sebut. Upaya penggiringan Barus sebagai titik nol Islam Nusantara pun berujung happy ending setelah Presiden Joko Widodo menandatangani tugu titik nol di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Pungo, Pujian Ureueng Aceh
{Serambi Indonesia, 7 Mei 2017}
oleh: Herman RN , Pengkhidmat sastra dan budaya Aceh, mengajar di PBSI FKIP Unsyiah
“Biet pungo jih.” Kalimat singkat ini sering terdengar dalam komunikasi sehari-hari masyarakat Aceh. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, kalimat itu berbunyi “Benarbenar gila dia.” Dalam bentuk lain, ada kalimat “Sép pungo, ék jipeulaku ata nyan!” Kalimat-kalimat tersebut tidak selamanya ditujukan kepada orang yang hilang ingatan atau gila, tetapi lebih sering diungkapkan bagi mereka masih waras atau normal. Bahkan, kalimat tersebut bisatertuju kepada rakyat biasa sampai kepada pejabat negara.
Gegasi dalam Cerita Kakek
RSZA, Rumah Sakit Zaman Aladin
Oleh Herman RN
(Serambi Indonesia, 9 Maret 2017)
KONON, lampu ajaib berbentuk teko yang ditemukan Aladin –tokoh dongeng dalam “Kisah 1001 Malam”– bisa mengeluarkan jin sakti. Jin itu baru keluar dari dalam teko setelah ada yang menggosok teko tersebut. Orang yang menggosok teko itu akan menjadi tuan dan jin menjadi abdi yang siap sedia mengabulkan permintaan si tuan. Kesaktian si jin mampu mengabulkan semua permintaan si tuan, mulai dari yang ringan sampai yang berat bagi ukuran manusia normal.